PEMASARAN DAN PROMOSI JASA INFORMASI PERPUSTAKAAN
Abstract
Buku Pemasaran dan Promosi Jasa Informasi Perpustakaan menghadirkan kajian lengkap, sistematis, dan aplikatif mengenai bagaimana perpustakaan dapat meningkatkan visibilitas, daya tarik, serta keberlanjutan layanan melalui strategi pemasaran modern dan promosi yang efektif. Dalam era digital yang ditandai ledakan informasi dan perubahan perilaku pengguna, perpustakaan dituntut menyesuaikan diri agar tetap relevan dan mampu bersaing dengan berbagai sumber informasi daring. Buku ini menjadi panduan komprehensif bagi pustakawan, pengelola perpustakaan, mahasiswa ilmu perpustakaan, serta praktisi informasi yang ingin memahami konsep dan praktik pemasaran jasa perpustakaan secara holistik.
Bab pertama memaparkan realitas perpustakaan modern, tantangan utama yang dihadapi, serta urgensi pemasaran dan promosi untuk memperkuat eksistensi layanan informasi. Bab kedua menguraikan fondasi teoretis pemasaran jasa informasi—mulai dari definisi, karakteristik jasa perpustakaan, hingga keunikan pemasaran dalam konteks layanan informasi. Pembahasan dilanjutkan pada bab ketiga yang memperkenalkan teori dan model pemasaran klasik maupun modern, termasuk bauran pemasaran 7P, pemasaran relasional, dan pemasaran berbasis nilai yang sangat relevan bagi perpustakaan masa kini.
Strategi promosi dijabarkan secara rinci pada bab keempat, mencakup tujuan, jenis media, kreativitas kampanye, serta contoh studi kasus lokal dan internasional. Selanjutnya, bab kelima menekankan pentingnya segmentasi pasar dan analisis kebutuhan pengguna sebagai dasar untuk merancang program promosi yang tepat sasaran. Bab keenam memperluas wawasan pembaca mengenai pemasaran digital, mulai dari penggunaan media sosial, content marketing, SEO, hingga evaluasi kampanye digital.
Evaluasi keberhasilan program pemasaran dibahas dalam bab ketujuh melalui indikator, teknik analisis, dan strategi tindak lanjut. Dimensi etika, inklusi, dan keberlanjutan mendapat perhatian khusus dalam bab kedelapan, menegaskan bahwa pemasaran perpustakaan tidak sekadar mempromosikan layanan, tetapi juga memastikan akses informasi yang adil, aman, dan berkelanjutan bagi semua kelompok masyarakat.
Mengakhiri buku, bab kesembilan menyajikan inovasi dan tren masa depan yang akan membentuk lanskap pemasaran perpustakaan, termasuk pemanfaatan AI, VR/AR, personalisasi layanan, kolaborasi lintas sektor, serta konsep Library 5.0. Pembaca diajak memandang perpustakaan bukan hanya sebagai penyedia informasi, tetapi sebagai pusat inovasi sosial, budaya, dan digital dengan strategi pemasaran yang membangun hubungan jangka panjang dengan pengguna.
