Membangun Jembatan Persahabatan: Strategi Mediasi Konflik untuk Anak Usia Sekolah Dasar

Abstract

Buku Membangun Jembatan Persahabatan: Strategi Mediasi Konflik untuk Anak Usia Sekolah Dasar membahas pentingnya memahami dan mengelola konflik pada anak secara konstruktif. Bab 1 menjelaskan bahwa konflik antaranak muncul akibat ketidaksesuaian tujuan, nilai, atau kebutuhan, yang terbagi menjadi tiga jenis: interpersonal, intrapersonal, dan kelompok. Sumber konflik seperti perebutan mainan atau persaingan perhatian dapat berdampak negatif pada prestasi akademik, hubungan sosial, bahkan memicu bullying jika tidak ditangani dengan tepat. Bab 2 hingga 4 memperkenalkan konsep mediasi sebagai solusi efektif. Mediator (guru, orang tua, atau siswa terlatih) membantu anak menyelesaikan konflik melalui prinsip netralitas, solusi win-win, dan fokus pada kebutuhan. Model 5 tahap mediasi mencakup persiapan lingkungan, pengumpulan informasi, identifikasi kebutuhan, pencarian solusi kreatif, dan kesepakatan. Keterampilan pendukung seperti komunikasi efektif, pengelolaan emosi, dan empati menjadi kunci keberhasilan proses ini. Bab 5 menguraikan tantangan dalam penerapan mediasi, seperti keterbatasan waktu dan resistensi dari anak atau orang tua. Untuk mengatasinya, buku ini menawarkan strategi seperti pelatihan berkelanjutan, integrasi mediasi ke kurikulum sekolah, dan kolaborasi dengan orang tua. Melalui pendekatan ini, konflik antaranak tidak hanya terselesaikan, tetapi juga menjadi pelajaran berharga untuk mengembangkan keterampilan sosial-emosional yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.